SELAMAT DATANG DI CYBER MEDIA KP HMI CABANG YOGYAKARTA

02 Maret 2012

Sajak-sajak Madenov Kasparov

Oleh: Madenov Kasparov (Sekum KPC 2006)

Sang pengelana malam..
Wahai engkau yang berselimut duka
Mari marilah kemari
Mari kita berdendang bersama
Menari bersama

Semayamkan hatimu hanya untukNYA
Duka nestapamu hanya sementara
Tak ada waktu lagi untuk meratapi
Bergoyanglah sesukamu
Luapkan seluruh keluh kesahmu
Hanya untuNYA..
Mari marilah kemari
Mari kita bersenandung ria
Melagukan syair cinta
Kesedihanmu hanya sementara
Esok khan terbit jua sang mentari pagi
Dukamu hanya untukNYA
Lukamu hanya untuk DIA
Semayamkan dalam dirimu keindahanNYA
Niscaya engkau akan lupa
Duka nestapa hanya untuk mereka
Yang jauh dariNYA
Mari marilah kemari
Mari kita menari bersama di iringi lagu cinta
Bagai cintanya Nabi besar Muhammad pada umatnya
Bagai cintanya zulaikha pada nabiyullah yusuf
Bagai cintanya qois pada layla
Bagai cintanya maulana jalaludin rumi pada syamsi Tabriz
Lupakan..lupakan..duka nestapamu
Sesungguhnya engkau orang yang beruntung
Jika duka nestapamu hanya untuk menghamba padaNYA
(sajak pelipur lara bagi mereka yang berDUKA)
_______************_________

Selaksa makna penuh duka
Dalam genggaman sang illahi yang membahana
Tempat orang-orang membakar dupa
Dalam goa-goa
Akankah kau akan tersenyum jua.
_______************_________

Bagai sang budha
Yang menyerahkan semua dunia miliknya
Untuk mencapai kesempurnaan hidup
Bagai nabiyulloh isa
Yang menyerahkan semua dunia dirinya
Untuk keselamatan umatnya
Engkau Muhammad
Tidak hanya dunia milik yang engkau serahkan
Tapi dunia diri juga engkau pertaruhkan
Untuk kemaslahatan semesta
_______************_________

Burung-burung senja
Tatkala temaram mulai menguning
burung-burung pun mulai beranjak pulang
lihatlah duhai kekasih
orkestrasi alam yang mulai menunjukkan iramanya
sungguh suatu pertunjukkan alam yang menajubkan
dirijen yang selalu mengawali iringan lagunya dengan cinta
tidak ada satupun yang dapat menirukanya
dan tidak ada satu pun instrumen yang terlewatkan olehnya
duhai engkau yang menguasai langit dan bumi
engkau yang tidak berawal dan berakhir
iringan musikmu selalu mengalun merdu bagi mereka yang tau dan paham akan lirik-lirik yang engkau ciptakan
lihatlah wahai sang kekasih
bagaimana ia memadu padakan alat-alat musiknya
sebuah dawai yang mampu menguncangkan setiap sendi kehidupan
sebuah seruling yang selalu mengiringi para pecintanya
sebuah lagu yang mampu membuat seorang pencinta mabuk berat pada kekasihnya
duhai engkau yang maha indah
indahkan seluruh hidup dan kehidupanku
tapi jangan jadikan aku terlena oleh karenanya
karena bagiku hanyalah engkau yang paling indah
(teruntuk Maulana jalaludin “rumi” Muhammad)
_______************_________