SELAMAT DATANG DI CYBER MEDIA KP HMI CABANG YOGYAKARTA

28 Juni 2012

Proposal SC 83 HMI Cabang Yogyakarta


A.         LANDASAN
1. Landasan Normatif
   Al-Qur’an, surat Al-Ahzab: 21
2. Landasan Konstitusi
       AD HMI Pasal 14
       ART HMI Pasal 51
3. Landasan Operasional
     Program Kerja Korps Pengader HMI Cabang Yogyakarta
B. NAMA KEGIATAN
          Kegiatan ini bernama Senior Course atau Kursus Pengader ke 83
C. TEMA KEGIATAN
          Keteladanan Pengader dalam Menjaga Amanah Perkaderan dan Perjuangan HMI “
D.                                                    LANDASAN PEMIKIRAN

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (Kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.
(QS. Al-Ahzab : 21)

“Tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga : Bila berbicara ia bohong, bila berjanji ia ingkar,
bila diberi amanah dia khianat”
(HR. Bukhori Muslim)

Dalam ajaran Islam kita diperintahkan untuk taat dan patuh kepada para pemimpin yang baik serta dianjurkan meneladaninya. Seorang pemimpin sejati yang patut kita contoh dan harus dijadikan teladan yaitu Rasulullah SAW. Sebagai pemimpin umat Rasulullah SAW betul-betul memberikan kateladanan bahwa ucapan dan tindakan beliau selalu selaras dengan komitmen dan janji-janjinya. Tidak heran ketika belum menginjak dewasa Nabi Muhammad SAW sudah dikenal dengan sebagai al-amin. Pada saat dewasa pun, beliau bukan saja memposisikan dirinya sebagai pemimpin agama yang mengurusi masalah teologi Islam semata. Dalam ranah sosial dan kemanusiaan ia pun turut bertanggungjawab terhadap pembangunan pokok-pokok etika dan moral masyarakat. Maka dari itu sifat-sifat kenabian yang menjadi citra diri beliau yaitu seperti, shiddiq, amanah, fathanah, tabligh harus mengendap dalam setiap pribadi umatnya dan sejarah perjalanan hidup beliau merupakan sebuah sketsa yang harus dijejaki.      
Ketika kita berbicara dalam konteks ke-HMI-an, sudah barang tentu keteladanan merupakan suatu hal yang wajib adanya. Ketika HMI mendakwakan dirinya sebagai organisasi per-kaderan dan perjuangan maka tentu saja dalam setiap proses aktifitas dan kegiatannya harus memperhatikan aspek pendidikan transformatif tadi berbasis keteladanan. Dalam sejarahnya- HMI adalah organisasi mahasiswa Islam yang rajin memproduksi pemimpin-pemimpin bangsa ini, karena keberadaannya berfungsi menjadi “kawah candradimuka” atau “perangkat penyaring” yang di dalamnya para kader menempa diri menuju pembentukan manusia yang sempurna. Meskipun usaha-usaha yang dilakukan HMI hanya dengan semacam pemilihan, penyaringan, pengolahan, dan pembinaan bagi para anggota lewat kegiatan-kegiatan yang berorientasi masa depan dengan memperhatikan asas-asas ketakwaan, kejuangan, keummatan, kesinambungan,- kemandirian, persaudaraan, dan asas keteladanan.
Untuk menghasilkan perkaderan yang baik dan efektif diperlukan suatu komponen utama yang selalu siap berjuang dalam kondisi apapun untuk mewujudkan tujuan organisasi dan dia adalah seorang pengader. Sosok yang diharapkan sebagai pendorong ter-jadinya perubahan, pembaharuan, dan yang banyak bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup mati organisasi ini. Maka seorang pengader dituntut agar terlebih dahulu melakukan pem-benahan pribadi dan melakukan upaya penempaan personal secara maksimal menuju kualitas diri yang paripurna, yaitu sosok ulil albab. Lain dari itu seorang pengader HMI bisa dikiaskan semacam “nabi” karena ia adalah cahaya yang menerangi sekitarnya. Ia juga pantas dianggap sebagai teladan dan panutan yang suatu saat akan menghasilkan “sunnah” (tradisi) yang akan dikuti oleh generasi kader penerusnya, baik perkataan hingga perbuatan. Maka dari itu dimulai dari senior course ke-83 ini mencoba untuk mewujudkan gerak HMI menuju perkaderan dan perjuangan yang diharapakan oleh Ummat. amien  

E. TUJUAN DAN TARGET
Tujuan
1.    Melahirkan pengader yang militan, profesional dan bertanggungjawab
2.    Menciptakan kesatupaduan antara pemahaman tentang prinsip dasar perkaderan, peningkatan kualitas rohani dan profesionalitas pengelolaan pelatihan sebagai modal pengabdian upaya mewujudkan tujuan HMI
3.    Mengali potensi calon pengader tentang pelatihan umum HMI
4.    Rekrutmen anggota Korps Pengader HMI Cabang Yogyakarta

Taget
1.    Terlahirnya sosok pengader yang militan, profesional dan bertanggungjawab
2.    Terwujudnya integritas pengader, yakni peningkatan kualitas kedirian pengader dan kesadaran pengader untuk menciptakan perkaderan efektif dan berkesinambungan
3.    Tergalinya potensi pengader tentang pelatihan umum
4.    Bertambahnya anggota Korps Pengader HMI cabang Yogyakarta
F. SYARAT MENGIKUTI SC
1.    Lulus LK II (wajib dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan dari cabang)
2.    Membuat makalah sesuai tema (F4 (folio), Margins (top 3, left 3, right 3, bottom 5), Times New Roman 12 pt, spasi 1,5, minimal 3 halaman*
3.    Membuat resume Khittah Perjuangan (tulis tangan 3 halaman)*
4.    Hafalan Surat Ad-Dhuha – An-Nash + Al-A’la, Al-Ghosiyah, As-Shof
5.    Mengikuti semua tes seleksi
*Makalah dan Resume KP dikumpulkan maksimal tanggal 26 Juni 2012 pukul 23.59 WIB
G.         MEKANISME PENDAFTARAN DAN TES SELEKSI
1.      Pendaftaran maksimal tanggal 26 Juni 2012 pukul 23.59 WIB, melalui SMS: ketik REG (spasi) NAMA (spasi) KOMISARIAT/Cabang (spasi) NO HP. Kirim ke 085228344442 an. Fathnan Faridl
2.      Tes seleksi SC ditentukan sebagai berikut.
a.      28-29 Juni 2012 Pukul 09.00-24.00 :Tes Pos I (Keislaman) Pos II (Ke HMI an) Pos III (Makalah)
b.      30 Juni 2012 Pukul 15.00-24.00 :Tes Pos IV (Micro teaching) semua calon peserta
c.       Pengumuman  tanggal 01 Juli 2012
H.         PELAKSANAAN DAN KONTRIBUSI
Senior course dilaksanakan tanggal 02-07 Juli 2012. Biaya peserta Rp. 65.000, biaya pendaftaran Rp. 5.000
I.   TIM PERUMUS DAN PANITIA PELAKSANAN
Terlampir
J.   ANGGARAN DANA
-   Pengandaan Proposal                                     : Rp.     75.000,-
-   Alat Tulis Kantor                                             : Rp.     65.000,-
-   Kertas F4                                                         : Rp.     35.000,-
-   Foto Copy                                                        : Rp.   125.000,-
-   Sertifikat                                                         : Rp.     70.000,-
-   Kenang-Kenangan Pemateri                           : Rp.   300.000,-
-   Pengandaan KP, PP & PP                                : Rp.   650.000,-
-   Pembuatan Pin, Stiker & CD Pelatihan           : Rp.    500.000,-
-   Konsumsi                                                         : Rp. 2.500.000,-
-   Sewa Tempat                                                  : Rp.    300.000,-
-   Akomodasi                                                      : Rp.    150.000,-
-   Dokumentasi                                                   : Rp.    125.000,-
Jumlah Total                                                     : Rp. 4.890.000,-




K. PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat, sebagai acuan kegiatan senior course ke 83. Kami berharap partisipasi berbagai pihak akan turut mensukseskan kegiatan ini. Semoga segala daya upaya yang ingin kita laksanakan bersama mendapat selalu mendapat keridhoan-Nya. Sehingga tatanan masyarakan yang diidealkan bersama selangkah demi selangkah akan terwujud. Amin.
Billahit taufiq wal hidadayah
                                                                        Yogyakarta, …………………… 1433  H
                                                                                             10 Juni            2012  M 

                                                                        PANITIA SENIOR COURSE KE 83                                                                                                       KORPS PENGADER CABANG
                                                                        HMI CABANG YOGYAKARTA


............................                                            .................................
KETUA PANITIA                                               SEKRETARIS PANITIA

Mengetahui,
KORPS PENGADER CABANG
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG YOGYAKARTA



PAUZAN SEPTIAWAN
KETUA UMUM





LAMPIRAN I

TIM PERUMUS SENIOR COURSE KE 83
KORPS PENGADER CABANG
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG YOGYAKARTA
Perode 1432-1433 H/2011-2012 M
1. PAUZAN SEPTIAWAN
2. FADNAN FARIDL
3. ANGGA YUDIANSYAH
4. KARYA ALAM
5. ADE RAHMAN
6. ZUHAD AJI FIRMANTORO
7. SURYANTI
8. DARWINTO
9. SANI RAHMAN SOLEMAN
10.  AINUL JIHAD NURDIN
11.   






01 Juni 2012

Info SC HMI MPO JABAGBAR

KONSISTENSI PENGADER DALAM UPAYA MEMBANGUN PROGRESIFITAS GERAKAN HMI Sebagai organisasi pendidikan, HMI punya tanggung jawab moral dalam pembentukan paradigma kesadaran kepada kaum muda akan pentingnya kemandirian sebagai penerus masa depan bangsa. Peran intelektual seharusnya selalu kritis dan kontruktif terhadap kehidupan bangsa yang selama itu terkungkung oleh kebijakan yang tidak memihak kepada masyarakat. Kritis dalam melakukan kontrol terhadap penguasa, ataupun peran kontruktif dalam menciptakan karya- karya nyata yang bisa dipersembahkan kepada bangsa Indonesia. Kader harus diarahkan untuk mencintai bidang keilmuannya sehingga ia benar- benar menguasai secara profesional bidang keilmuannya tersebut. Melalui perkaderan dapat mencipta kader yang tidak hanya cerdas secara akademis akan tetapi memiliki jiwa sosial serta independensi yang tinggi terhadap realitas dialetika masyarakat. Himpunan Mahasiswa Islam sebagai organisasi perkaderan dan perjuangan menitikberatkan kepada pembinaan potensi kemanusiaan sebagai akses dari krisis moralitas masa kini yang merupakan dampak dari perkembangan ideologi materialisme. Juga sebagai organisasi perjuangan disaat yang sama melakukan perubahan sosial dalam wujud manifestasi kekhalifahan. Pemahaman intelektual harus terakselerasi dalam kehidupan masyarakat dengan melakukan komunikasi konseptual dengan tetap mengedepankan independensi. Artinya bekerja sama dengan siapapun ketika satu tujuan dalam hal menegakan nilai-nilai keadilan. Dalam situasi dimana percaturan politik yang menjadi ajang kepentingan individu mengharuskan kita untuk tetap indpenden atau menjadi oposisi abadi. Ini yang harus dilakukan oleh komunitas intelektual sebagai masyarakat tercerahkan dalam mengawal dan mencipta perubahan sosial yang lebih baik. Situasi internal yang semakin menurun dari segi intelektual maupun spiritual mengharuskan kita untuk siap tampil sebagai generasi yang kuat untuk membangun komitmen ideologi dan organisatoris. Berupaya untuk membekali diri dengan ilmu dan iman serta diaktuktualisasikan dalam bentuk amal perbuatan. Artinya peran-peran intelektual harus selalu menyertai aktifitas praktis kita dalam kehidupan sosial serta selalu membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Rasa dahaga ini seyogyanya selalu terinternalisasi dalam diri manusia untuk membangkitkan spirit perjuangan ditengah kegelisahan eksitensial. Situasi eksternal yang semakin kehilangan arah atas azas keadilan social, kejujuran, egaliter, persatuan serta kebersamaan mengharuskan kita untuk tetap mengedepankan independensi. Besar harapan dan idealita yang kita bangun bersama dalam kemendasaran nilai keislaman dan kemanusiaan. Nilai universal yang melampaui batas agama, ras, budaya, suku dan bangsa ini tetap menjadi arah dalam sebuah etika gerakan perjuangan. Menjadikan Intelektual profetis atau misi kenabian sebagai wujud paradigma ketauhidan dalam melanjutkan gerakan perjuangan para nabi. Dari berbagai banyak literatur soal menjala sumber tradisi historis ini melahirkan interpretasi yang berbeda-beda. Akan tetapi tetap kembali pada persoalan nilai universalitas sublim tadi, demi mencipta karakter plural yang integrative dalam membangun persaudaraan dalam sebuah ritme perjuangan yang berbeda. Efektifitas dalam strategi ini lebih positif agar tercipta suasana kondusif untuk masing- masing tujuan organisasi yang bersifat universal. Konsistensi Pengader Pengader adalah guru di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia menjadi tiang utama penyangga perkaderan dan perjuangan di HMI, organisasi yang telah mentasbihkan dirinya sebagai organisasi perkaderan dan perjuangan. Karenanya Ia pun menjadi refrensi atau rujukan bagi seluruh kader. Referensi atau rujukan tersebut bukan hanya dipandang dalam aspek intelektualitas namun juga perpaduan utuh dari potensi dasar yang dimiliki setiap manusia yaitu, intelekual, emosional dan spiritual. Sehingga pengader mengemban tugas dan tanggung jawab besar yang harus dijalaninya atas dasar laku kesadaran dan keamanahan. Tugas dan tanggung jawab pengader lahir dari fitrahnya yang terdiri dari pendidik, pemimpin dan pejuang. Trilogi ini menuntut adanya tindak rasional pengader sebagai proses objektifikasi nilai yang diyakininya. Nilai tersebut berasal dari khitoh perjuangan yang merupakan tafsir integral HMI terhadap Islam. Nilai-nilai yang telah di kritisi, dengan pembacaan dekonstruksi dan rekonstruksi harus mampu diendapkanya dalam diri lalu dimaknai dan diejawantahkan. Di sini pengader menemukan konteks syahadahnya yaitu pergumulannya dalam setiap ruang makna dan aksi yang ada di HMI. dengan demikian, dia tidak hanya sekedar meyakini nilai-nilai tersebut, tetapi dia juga melakukan transformasi nilai-nilai itu sekaligus siap untuk menjadi martir dalam perjuangannya. Perjuangan HMI merupakan perjuangan yang mempunyai nilai etis idealis berlandaskan pada kesucian Islam. Hal itu sebagaimana termaktub dalam frase tujuan HMI “terbinanya mahasiswa Islam menjadi insan ulul albab yang turut bertanggung jawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhai Allah SWT”, dan semua argument normatifnya yang berlandaskan pada Al-Quran dan as Sunah. Yang demikian merupakan cita-cita luhur dan mengandung makna yang sangat mendalam di mana setiap kader HMI diteguhkan kembali pemaknaan keimanannya melalui proses penyadaran terhadap makna ulil albab sebagai bentuk dari manusia pilihan yang mulia di sisi Allah SWT. Adapun kualifikasi dari karakter itu adalah: pertama, Mu’abid, insan yang tekun beribadah (mahdhah/ghoiru mahdhah). Kedua, sebagai sosok Mujahid, yang memiliki semangat juang yang tinggi da totalitas di dalamnya. Ketiga, Mujtahid, sosok yang senantiasa mereflesikan secara mendalam permasalahan keumatan dan kemanusian, sehingga segala tindakannya didasarkan pada pilihan sadar dan pertimbangan pemikiran yang benar. Dan keempat, menjadi sosok Mujaddid, yaitu sosok yang mampu memberikan pembaharuan-pembaharuan di setiap segi kehidupan, sehingga mampu melakukan dinamisasi di lingkungannya. Dari sini diharapkan bahwa organisasi ini memiliki kemampuan dalam melakukan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. MATERI SENIOR COURSE HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM BADAN KOORDINATOR JAWA BAGIAN BARAT 7 – 10 Juni 2012 Materi No Sub Materi Waktu Kisi-kisi Ke-HMI-an 01 Arah Umum Perkaderan 08.00-11.30 - Paradigma perkaderan HMI - Korelasi antara KP dengan PP - Rekayasa Perkaderan HMI 02 Internalisasi KP 13.00-17.00 - Geneologi Khittah Perjuangan - Konstruksi Khittah Perjuangan - Khittah perjuangan sbg Paradigma HMI - Implementasi Khittah Perjuangan Pendidikan 04 Filsafat Pendidikan 20.00-23.00 - Pengertian Filsafat pendidikan - Hakikat Pendidikan - Postulat-postulat Pendidikan - Fitrah Manusia sbg landasan pendidikan - Pendidikan sbg pembentuk peradaban 06 Penyusunan & Pengembangan Kurikulum Pelatihan 08.00-12.00 - Pengertian & Fungsi kurikulum - Konsep Dasar Penyusunan Kurikulum - Variabel dlm penyusunan kurikulum - Prosedur penyusunan & pengembangan kurikulum - Bentuk Ideal sebuah kurikulum pelatihan Pelatihan 07 Pengelolaan pelatihan 13.00-15.00 - Pengertian & Fungsi Pelatihan - Menentukan Variabel dlm Pelatihan - Ragam metode & media pelatihan - Metode penyusunan & bentuk modul pelatihan - Pengelolaan forum pelatihan 08 Model Pelatihan di HMI 16.00-17.30 - Pengertian dan Fungsi pelatihan di HMI - Logika pelatihan di HMI - Idealita pelatihan di HMI 09 Monitoring & Evaluasi 20.00-22.00 - Pengertian peran dan fungsi monitoring dan evaluasi - Model monitoring dan evaluasi pelatihan - Menentukan model monitoring dan evaluasi derta teknik penerapannya - Penerapan monitoring dan evaluasi di HMI Kepengaderan 10 Syahadah Pengader 22.00-23.30 - Pengader sebagai pendidik - Pengader sebagai Pemimpin - Pengader sebagai Pejuang - Konsisitensi Pengader - Kesucian Perjuangan HMI 11 Kode Etik & Citra diri Pengader 08.00-10.00 - Tanggungjawab dan kewajiban pengader - Dinamika Korps Pengader dari masa ke masa - Citra ideal dan konsep etika pengader Pengarahan LK I 45 menit - Tahap persiapan sebelum LK - Tahap pelaksanaan LK - Tahap penutupan LK Aplikasi 12 Keyakinan Muslim @ 45 menit - Target Materi - Logika materi - Metode penyampaian - Dinamika forum Wawasan Ilmu Wawasan Sosial Kepemimpinan Etos Perjuangan Hari Kemudian ATUI Sejarah HMI Konstitusi